Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2015

PUISI

1.      Celah Hati Inilah sebuah kisah Yang nelangsa menekik awan Menerobos celah-celah kerak bumi nan kerontang Seberapa cepat angin membenam Seberapa banyak deru debu berhamburan Takkan pernah aku jadikan alasan Kenapa aku menjadi tua Dengar tetesan air yang berdendang Menekik kepekaan batin Bercerita tentang masa muda yang telah pergi Dihadapkan penyesalan yang melekat Kedalam celah hati yang merana 2.      Pecundang tepian Jangan hiraukan rinai yang turun Basuh mukamu dan keringkan Tatap dunia kecilmu kedepan Agar kelak kau sampai ke tujuan Kau boleh ingat atau acuhkan Bara mimpi yang kau impikan kemaren Telah terbang bersama angan Dengan berlari lepas bersama angin Kini apa yang kau temukan? Hingga akhirnya setiap insan Berjalan sendirian ke tujuan Prilaku sang waktu membuktikan Kau bukan pecundang tepian 3.      Menyusuri Mimpi Pelangi ini perlahan...

CERPEN GADIS CANTIK DI RUANG MUSIK

Gadis Cantik Di Ruang Musik Karya : Pipin Zahara Suara gemercik air hujan menemani perjalan ku malam ini, papa yang sedang nyetir mobil tampaknya sangat senang dengan perjalanan kali ini, begitu pun dengan mama dan adikku mereka semua terlihat bersemangat tampak di raut wajah mereka yang tiada henti bercerita tentang rumah baru. Tapi berbeda dengan ku, sepanjang perjalan, aku hanya melirih keluar dan melihat pemandangan yang asri dan sejuk, pepohonan pinus disepanjang jalan tampak begitu indah dengan sorot lampu jalan yang yang menggambarkan seakan tetesan hujan mulai reda. “Tempat yang indah”, pikirku. Kulayangkan kembali pikiran ku untuk mencoba melukiskan seperti apa rumah baru ku kali ini. Terbayang disetiap sudut-sudut ruangan benda-benda atau pajangan-pajangan yang melukiskan era tauhun 80-an itu. Dan yang jelas, rumah itu harus ada ruang musiknya, cetusku. Ku buka kaca jendela mobil, dan kuhirup udara segar di jalanan tepian kota itu. Sangat asri. tapi masih saja aku tida...